Musim tanam yang akan datang ketersediaan pupuk Kabupaten Sumbawa masih stabil karena jatah untuk pupuk pada musim tanam sebelumnya masih terdapat sisa sekitar 39 persen. Menurut Kabid Sarana dan Prasarana Dinas Pertanian Kabupaten Sumbawa, Isnaini SP menyampaikan jatah pupuk pada tahun ini meningkat yakni pada tahun lalu jatah pupuk urea sebanyak 26.303,53 ton bertambah menjadi 30.402 ton pada tahun ini, pupuk NPK pada tahun lalu sebanyak 12.374,33 ton bertambah menjadi 14,774 ton pada tahun ini, pupuk Za pada tahun lalu sebanyak 3.199,24 ton bertambah menjadi 4.584 ton pada tahun ini, pupuk SP-36 pada tahun lalu sebanyak 584,47 ton bertambah menjadi 834 ton tahun ini. Sementara itu untuk pupuk organik terjadi penurunan yakni pada tahun lalu sebanyak 2.247,13 ton berkurang menjadi 2.202 ton tahun ini. “Petani tidak perlu khawatir untuk ketersediaan pupuk tahun ini karena jatah pupuk tahun ini bertambah dari tahun sebelumnya” ujar Isnaini. Meski demikian Isnaini juga mengakui mengenai kekurangan akan kebutuhan pupuk tetap ada karena dari total kebutuhan pupuk petani di Kabupaten Sumbawa yang disuplai oleh pemerintah hanya sebagian dari Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) yang ada. “Meski pemerintah hanya mampu menyuplai sebagian saja tetapi kami akan tetap memenuhi kebutuhan pupuk petani terutama mereka yang masuk dalam RDKK baik itu melalui penerapan pertanian organik atau semacamnya”. Isnaini berpesan kepada masyarakat agar lebih efisien dan tepat guna dalam penggunakan pupuk sebab melalui cara semacam itu akan mengoptimalkan penggunaan pupuk yang ada.
Gubernur NTB Melakukan Peletakan Batu Pertama Bak Penampung Irigasi Perpompaan Di Kecamatan Labangka, Sumbawa.
Launching Model BPP Kostratani Di Kecamatan Labangka oleh Kepala BPPSDM Kementerian Pertanian RI Prof Dr Dedi nursyamsi M. Agr bersama anggota DPR RI komisi IV dari Fraksi PAN Hj Muhammad Syafrudin